Asimilasi adalah: definisi, faktor, contoh, sifat, proses

Definisi asimilasi adalah

Asimilasi adalah kondisi di mana dua budaya dipertemukan, dengan hilangnya sifat-sifat budaya asli dan munculnya budaya baru.

Asimilasi-adalah-definisi-faktor-contoh-sifat-proses

Ada yang mengatakan asimilasi adalah proses interaksi sosial jangka panjang antara dua masyarakat dengan budaya yang berbeda. Dalam melakukan hal tersebut, kedua komunitas telah melakukan upaya yang berbeda untuk mengurangi perbedaan baik secara individu maupun kelompok dengan mengedepankan kepentingan dan tujuan yang sama.

Istilah “asimilasi” berasal dari bahasa Inggris yaitu “asimilasi” yang artinya membaurkan, menggabungkan, menerima, dan berbaur secara serasi. Asimilasi, kemudian, adalah proses menyesuaikan ciri asli dengan ciri lingkungan untuk membentuk tatanan sosial, kebiasaan, dan budaya baru yang dipandang sesuai.
Sifat asimilasi

Minimnya perbedaan dalam masyarakat disebabkan oleh berbagai upaya untuk mereduksi atau bahkan menghilangkan perbedaan antar individu atau kelompok.
Semakin dekat kesatuan tindakan, sikap dan perasaan, semakin erat tentang kepentingan dan tujuan bersama.
Ada interaksi langsung dan terus menerus antar individu dalam masyarakat.
Setiap orang sadar bahwa mereka harus memberikan gambaran tentang budaya lain untuk mewujudkan kepentingan bersama.

Kondisi asimilasi

Pasti ada sejumlah kelompok orang yang memiliki budaya berbeda.
Harus ada interaksi sosial langsung yang berkelanjutan antara individu dan kelompok sosial.
Perlu adanya perubahan budaya pada kelompok masyarakat untuk beradaptasi dengan perkembangan, termasuk adaptasi terhadap globalisasi.

Lihat juga: Futsal adalah
Faktor asimilasi
1. Penggerak asimilasi

Ada sikap toleransi pada setiap orang.
Terciptanya kesempatan yang sama bagi setiap individu di bidang ekonomi.
Munculnya sikap menghargai, menghargai orang lain dan budaya lain.
Munculnya sikap terbuka antar kelompok dalam masyarakat.
Munculnya persamaan dalam unsur-unsur budaya universal.
Terjadinya perkawinan campur antar kelompok budaya yang berbeda.
Munculnya kesadaran antar kelompok untuk menghadapi musuh yang datang dari luar.

2. Penghambatan faktor asimilasi

Masih ada kelompok minoritas yang diisolasi atau disegel dari waktu ke waktu.
Kurangnya pengetahuan dan pemahaman publik tentang perubahan dan kemajuan di banyak bidang.
Adanya prasangka suatu kelompok masyarakat terhadap kelompok baru yang masuk ke lingkungannya.
Perbedaan sifat fisik yang mencolok dapat menyebabkan sebagian anggota masyarakat memiliki prasangka negatif dan menimbulkan masalah sosial.
Adanya penolakan dan penindasan dari kelompok mayoritas hingga minoritas karena perbedaan budaya.

Contoh asimilasi di Indonesia

Kebiasaan menggunakan sendok dan garpu makan bagi sebagian orang Indonesia. Awalnya kebiasaan ini ditiru oleh elit Indonesia dari masyarakat Eropa, namun saat ini sebagian besar masyarakat Indonesia menggunakan sendok dan garpu untuk makan.
Pencantuman kata-kata dalam penggunaan bahasa Inggris dalam komunikasi sehari-hari orang Indonesia seperti bus, data, radar, video, sorry, guitar, juice dan sebagainya.
Muslim memakai pakaian koko karena dianggap sebagai pakaian atau busana muslim. Baju koko sebenarnya adalah pakaian khas orang Tionghoa di Indonesia zaman dulu.
Penggabungan budaya Betawi dengan Tiongkok memunculkan budaya baru seperti tari Cokek dan tari Lenong.
Musik dangdut yang disukai banyak orang Indonesia merupakan perpaduan antara budaya tradisional dan musik India.

 

BACA JUGA :

 

Rate this post